Analisis Kekalahan PSM Makassar dari Persib Bandung di Piala Presiden 2024
Pertandingan pembuka Grup A Piala Presiden 2024 mempertemukan dua tim besar Indonesia, Persib Bandung dan PSM Makassar, di Stadion Si Jalak Harupat pada Jumat, 19 Juli 2024. Laga ini berakhir dengan kemenangan 2–0 untuk Persib. Kemenangan tersebut memberi sinyal positif bagi Maung Bandung, namun sekaligus memperlihatkan berbagai kelemahan serius yang harus segera dievaluasi oleh PSM Makassar.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh faktor penyebab kekalahan PSM, performa Persib yang begitu solid, serta implikasinya terhadap persaingan di Liga 1 2024/25.
1. Persiapan Fisik dan Intensitas Bermain
Salah satu faktor paling mencolok adalah kesiapan fisik. Persib tampil dengan pressing tinggi, transisi cepat, dan intensitas permainan yang stabil sepanjang laga. Sebaliknya, PSM terlihat kesulitan mengikuti tempo permainan. Pelatih Bernardo Tavares sendiri mengakui para pemainnya "lambat merespons tekanan lawan," terutama di babak pertama.
Dominasi fisik ini terlihat jelas dalam duel satu lawan satu. Pemain Persib lebih agresif dan konsisten, sementara pemain PSM sering terlambat menutup ruang.
2. Gol Akibat Kesalahan Sendiri
Kedua gol Persib lahir dari kesalahan mendasar PSM. Gol pertama, menit ke-14, tercipta lewat umpan terobosan David da Silva yang berhasil diselesaikan Ciro Alves. Gol kedua datang dari bunuh diri Nermin Haljeta setelah salah mengantisipasi crossing Marc Klok. Dua kesalahan ini membuat mental pemain PSM goyah sejak awal.
3. Kurangnya Chemistry Antar Pemain Baru
Musim ini PSM mendatangkan beberapa pemain asing seperti Aloisio Neto, Victor Luiz, Latyr Fall, dan Daisuke Sakai. Namun adaptasi mereka masih minim. Kombinasi antar lini tampak kaku, tidak ada aliran bola mulus dari belakang ke depan.
Ketiadaan Sakai di lini tengah juga mengurangi kreativitas. Padahal, playmaker seperti dirinya sangat dibutuhkan untuk menghubungkan lini tengah dengan lini serang.
4. Kehilangan Kendali di Lini Tengah
Persib benar-benar menguasai lini tengah. Duet gelandang Marc Klok dan Ryan Kurnia tampil disiplin dalam merebut bola. Sementara PSM terlalu mengandalkan umpan panjang yang mudah dipatahkan. Akibatnya, penguasaan bola lebih condong ke Persib dan peluang lebih banyak lahir dari mereka.
5. Minimnya Kreativitas dan Penetrasi
PSM kesulitan menciptakan peluang bersih. Everton dan Yakob Sayuri jarang mendapatkan suplai bola matang. Lini tengah gagal memberikan variasi serangan. Bahkan crossing dari sayap mudah dipatahkan bek Persib. Minimnya variasi serangan membuat permainan PSM mudah ditebak.
6. Persib Tampil Solid dan Percaya Diri
Selain kelemahan PSM, faktor lain adalah kekuatan Persib. Maung Bandung terlihat percaya diri dengan dukungan penuh Bobotoh. Ciro Alves dan David da Silva menjadi ancaman konstan, sementara lini belakang tampil disiplin. Pelatih Bojan Hodak sukses menyiapkan strategi efektif, memanfaatkan kelemahan lawan dengan baik.
7. Evaluasi dan Tanggapan Pelatih
Bernardo Tavares menyebut laga ini sebagai "pelajaran berharga." Ia mengakui dua kesalahan fatal membuat tim sulit bangkit. Namun ia optimis PSM bisa memperbaiki kekompakan dalam laga-laga berikutnya. Tavares juga menekankan pentingnya adaptasi pemain asing baru agar lebih cepat menyatu dengan skema permainan.
8. Dampak bagi PSM dan Persib
Kekalahan ini menjadi sinyal peringatan bagi PSM. Mereka harus segera membenahi kondisi fisik, memperbaiki koordinasi, dan meningkatkan kreativitas serangan jika ingin bersaing di Liga 1. Sementara bagi Persib, kemenangan ini menegaskan status mereka sebagai salah satu kandidat kuat juara musim depan.
Jika performa solid ini berlanjut, Persib berpotensi melaju jauh tidak hanya di Piala Presiden, tetapi juga di kompetisi utama Liga 1.
Kesimpulan
Kekalahan 2–0 dari Persib Bandung menunjukkan betapa pentingnya kesiapan fisik, chemistry antar pemain, dan mentalitas dalam pertandingan besar. PSM Makassar memiliki pekerjaan rumah besar untuk memperbaiki performa sebelum Liga 1 resmi dimulai.
Bagi Persib, laga ini bukan sekadar kemenangan di pramusim, melainkan modal penting untuk membangun kepercayaan diri dan konsistensi sepanjang musim.
Komentar
Posting Komentar